Monday, January 14, 2013

Belajar dari raja Namrud : Syirik part 2

Kemalingan amal
Ibarat berdagang, sifat syirik seperti maling yang mengambil hasil dari jerih payah kita berdagang. Orang – orang yang berbuat syirik, semua amal baik yang telah dilakukan akan hilang, semuanya! Misalnya saja sodaqoh, sodaqoh atau bahasa gaulnya “give” adalah salah satu cara kita berdagang atau berbisnis dengan Allah, dan kita tahu laba dari orang yang berbisnis dengan Allah (sodaqoh) adalah sangat baik! Maksudnya? Ya misalnya sodaqoh 50.000 lalu di balas oleh Allah dengan menang hadiah mobil dari bank, atau dapet pekerjaan yang gajinya gede itukan sangat baik. Lha berhubung waktu itu lagi galau ditinggal pacar, curhat sama mbah dukun, trus minta dibalikin pacarnya (syirik), hilanglah itu duit 50.000, pahala yang buanyak, mobil dan pekerjaan yang seharusnya kita dapet...
Tuh sayang bangetkan...
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88)

Turun pangkat
Sobat yang baik, seperti yang kita ketahui tujuan penciptaan manusia di bumi adalah sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi yang mulia. Bahkan lebih mulia dari pada malaikat. Allah menundukan apa yang ada di langit dan di bumi bagi manusia. Sobat tentu masih ingatkan dengan bagaimana nabi Adam manusia pertama diciptakan? Dan Allah menyuruh semua malaikat sujud kepada nabi Adam?
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir”. (QS. Al-Baqarah 2:34).
Bagaikan seorang raja diantara para makhluk Allah, manusia sebenarnya adalah makhluk mulia, dibuktikan dengan manusia lahir kedunia dengan keadaan yang mulia dan tidak berdosa. Hanya saja saat tumbuh dewasa dan berakal, banyak manusia yang tidak mengetahui kemuliaannya dan berbuat seenaknya sehingga mereka (manusia) menjadi hina. Coba sobat simak ayat berikut biar lebih sreg infonya...
“Dan Sungguh, akan Kami isi neraka Jahannam kebanyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah”. (QS. Al-A’raf [7]: 179).
Lho, apa hubungannya binatang ternak sama hati, mata dan telinga?
Ya hubungannya baik – baik saja, hehehe...
Maksud saya, kitakan sudah diberi oleh Allah pedoman hidup atau bahasa gaulnya “The manual of life” petunjuk manual untuk hidup di dunia yaitu Al – Qur’an dan Hadits, seperti halnya pada produk elektronik, kalau tidak dipahami manualnya,  bukannya berfungsi dan bermanfaat malah rusak jadinya. Begitu juga dengan kita, kalau kita tidak menggunakan hati, mata dan telinga kita untuk memahami “petunjuk manual” kita dan berbuat seenaknya, ibarat hewan ternak yang tidak memiliki akal dan pikiran.
Nah, sobat masih tidak percaya? Coba sobat tengok orang – orang di India dan bali, bukannya memprofokasi lho, ini hanya sekedar contoh agar tidak ditiru di rumah. Para umat Hindu menganggap “sapi” adalah hewan sakral yang melambangkan Ibu pertiwi. Dan didalam refrensi yang saya dapatkan, umat hindu lebih menghormati sapi dibandingkan dengan semua makhluk lainnya termasuk para Brahmana (pendeta hindu), dengan kata lain “MANUSIA”. Begitu juga yang masih ada disekitar kita, seperti orang – orang yang percaya sama dukun, peramal, keris, cincin yang segede dengkul dan bahkan orang yang minta do’a kepada orang yang mati (dikuburan). Yang mati aja minta dido’akan eh ini malah minta do’a dari yang mati?

Penipu ulung
Maksudnya?
Sobat yang baik, syirik merupakan sarang bagi khurafat (cerita bohong) dan kebatilan. Para pelaku syirik yang mempercayai tukang ramal dan dukun adalah orang – orang yang teripu. Mengapa? Karena tukang ramal (peramal) dan dukun adalah orang yang tidak mengetahui apa – apa.
“Katakanlah: Apakah kalian menyuruh aku untuk menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (Az-Zumar: 64)
Ada sebuah cerita, ada seorang pengusaha bernama bpk. Bahlul. Pak Bahlul ini gemar sekali dengan yang namanya judi khususnya togel.

0 comments: