Belajar dari raja Namrud : Syirik part 1
![]() | |
King Namrud |
Sobat,
masih ingatkan dengan kisah nabi Ibrahim as. dan raja Namrud?
Oke deh
klo udah lupa atau belum pernah dengar, kisahnya seperti ini...
Dulu, pada zaman
nabi Ibrahim as. ada seorang raja yang bernama Namrud. Raja Namrud adalah
seorang raja yang kejam dan dia menyebut dirinya sebagai tuhan dan menyuruh
rakyatnya untuk menyembahnya dan juga patung – patung berhala. Raja Namrud dan rakyatnya adalah penyembah berhala
(kecuali nabi Ibrahim as. tentunya). Di tempat peribadatan mereka dibangun
patung – patung yang sangat besar untuk mereka sembah.
Nabi
Ibrahim as. tentu saja sangat membenci apa yang dilakukan oleh kaumnya (raja
Namrud dan rakyatnya yang menyembah berhala). Beliau mempunyai keinginan untuk
menghancurkan berhala – berhala tersebut.
Suatu
ketika, raja Namrud dan bala tentaranya pergi ke suatu negeri (di sumber yang
saya dapat nggak disebutin si Namrud ini mau pergi kemana atau karena apa,
entah mau piknik atau ngapain pokoknya pergi dari kerajaannya). Saat kerajaan
kosong, nabi Ibrahim as. merasa kalau ini adalah saat yang tepat untuk
bertindak (menegakkan kebenaran). Beliau menghancurkan patung – patung berhala
yang ada di tempat peribadatan merekan kecuali satu yang paling besar diantara
patung lain. Lalu nabi Ibrahim mengalungkan kapaknya di leher patung tersebut.
Loh!
Kenapa gak sekalian dihancurkan?
Blom
selesai ceritannya sobat, nabi Ibrahim melakukan itu karena ada niat
tertentu...
Sepulangnya
raja Namrud dan bala tentaranya dari bepergian, bukannya menapat kesenangan
malah dia naik pitam (marah) lantaran mendapati patung – patung sembahannya
dihancurkan. Tidak memerlukan waktu yang lama, raja Namrudpun tahu siapa yang
melakukan ini kalau bukan nabi Ibrahim. Karena nabi Ibrahim dikenal sebagai
orang yang sangat benci berhala dan hanya menyembah kepada Allah.
Langsunglah
nabi Ibrahim di panggil oleh raja Namrud dan diadili...
Namrud :
“Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala – berhala
dirumah peribadatan?”
Nabi
Ibrahim : “Bukan!”
Si
namrud makin geram...
Namrud :
“Lalu siapa lagi kalau bukan engkau? Bukankah engkau berada disini ketika kami
pergi? Dan bukankah engkau membenci sesembahan kami?”
Nabi
Ibrahim : “ya, tapi aku tidak menghancurkan berhala – berhala itu. Aku pikir,
berhala besar itulah yang melakukannya. Bukankah kapak dilehernya membuktikan
perbuatannya?”
Si
Namrud semakin geram dan murka mendengar jawaban itu dan berkata..
Namrud : “Mana mungkin berhala yang tidak bisa bergerak melakukan hal itu!?”
Namrud : “Mana mungkin berhala yang tidak bisa bergerak melakukan hal itu!?”
Mendengar
itu, nabi Ibrahim as. menjawab dengan tegas.
Nabi
Ibrahim : ”Kalau begitu mengapa engkau sembah berhala yang tidak dapat berbuat
apa – apa?”
Hahahaha!!!
Sobat,
lucu bangetkan kisah tadi, coba bayangin wajah si Namrud tampak bingung di
depan rakyatnya mendengar jawaban seperti itu...
Nah
sobat, dari kisah tadi kita bisa ambil hikmah yang tersirat didalamnya seperti :
- Berbohong untuk menegakkan keadilan itu diperbolehkan,
- Jika menjadi penguasa, jadilah penguasa yang adil dan melindungi rakyatnya (jangan kejam/ tirani)
- Dan yang tidak kalah penting adalah betapa bahayanya syirik atau mempersekutukan Allah dalam bentuk apapun baik perkataan, pegangan, perbuatan dll. (percaya adanya kekuatan lain selain Allah).

Percaya
gak sob, kalau dizaman yang serba modern ini, masih banyak orang yang syirik.
Ah, masa?
Contohnya,
orang – orang yang memakai gelang, kalung, liontin juga cincin yang gedenya
se-dengkul dengan niatan percaya kalau didalamnya ada “isinya” dan bisa memberikan manfaat bagi pemakainya (seperti
pengasihan, memberi rejeki dll.). Kalau yang disebut “isinya” adalah bangsa jin, kita memang sebagai muslim harus percaya
bahwa jin adalah MAKHLUK ALLAH! Bukan percaya bahwa
jin punya kekuatan yang “khusus” toh
semua kekuatan baik manusia, jin, syetan, malaikat, binatang, tumbuhan dan
semua makhluk adalah dari Allah kan...
Bukannya
saya sok tahu, saya juga diberi tahu...
kalau
sobat masih gak percaya, nih buktinya...
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ
الْمَتِينُ
Sesungguhnya Allâh, Dialah Maha Pemberi rezki, Yang
Maha Mempunyai
Kekuatan lagi Maha Kokoh [adz-Dzâriyât/51:58]
Sobat,
selain yang saya jelaskan tadi, masih banyak lagi kerugian dari sifat syirik.
Kemarin teman saya syirik, Syirik ga ketemu sama pacarnya, ternyata pacarnya saya culik, LOL.
ReplyDeletebercanda
aduh...
Deletelek iki gaswat jneng e...
iya, ngga bole syrik, dosa yang paling besar tuh...
ReplyDeleteSetuju sobat!!
Deletemenarik sekali pembahasan mengenai syirik yang Anda tulis tersebut..
ReplyDeletemenurut Saya percaya pada mitos-mitos juga merupakan sebuah syirik..
yang Saya tanyakan kepada Anda bagaimana menurut Anda mengenai mitos-mitos di Indonesia (terutama) di pulau Jawa, yang percaya pada primbon, percaya pada tanggal, percaya kalau tokek ada disebuah rumah, maka akan mendatangkan banyak rezeki pada pemilik rumah tersebut, dan lain sebagainya apakah hal tersebut juga merupakan syirik?iya atau tidak mohon berikan alasanya..dan jika iya bagaimana sebaiknya megurangi mito-mitos seperti itu yang beredar di masyarakat..
mohon tanggapannya..terimakasih
Kan anda sendiri sudah jawab...
Delete"menurut Saya percaya pada mitos-mitos juga merupakan sebuah syirik.."
alasannya karena orang yang percaya pada mitos, contoh tokek yang anda sebutkan tadi, percaya bahwa ada yang bisa memberikan rezeki selain Allah, sama halnya dengan Bambu rejeki, bambu hoki dan sejenisnya...
itu hanya akan membuat orang tersebut bergantung dengan adanya tokek tersebut,
lain halnya bila yang disebut mendatangkan rezeki adalah tokek tersebut dijual dan menghasilkan uang, saya kira itu bukan syirik tapi orang yang bisa melihat peluang bisnis..
#pendapat saya
hehehe...
hemm begitu ya menurut Anda...
ReplyDeleteterus cara menghilangkan paling tidak mengurangi lah mitos-mitos yang sudah terlanjur beredar luas di masyarakat bagaimana tuh gan?
mengaplikasikan 3M aa' gym...
Delete1. Mulailah dari sendiri
2. Mulailah dari hal kecil
3. Mulailah dari sekarang...
:D